Friday, March 29, 2013

Super Angry Soldier - Game For Nokia Asha 308 (Free Download)






Aneka Monster Dari Dalam Laut


Spesies-spesies aneh di dasar laut
Mulai dari ikan berwajah alien hingga naga sepanjang 17 m.
Beberapa makhluk yang terlihat ganjil dan mengerikan.
Lautan memang masih banyak menyimpan misteri, terutama di bagian dasar laut. Semakin dalam laut, semakin aneh makhluk yang tinggal di dalamnya. Berikut tujuh di antaranya:

Blob Sculpin (Psychrolutes Phrictus)


Blob Sculpin benar-benar mirip dengan makhluk luar angkasa.
Sumber: internetlive.ru
Mengkonsumsi vertebrata kecil, ikan Blob Sculpin dapat tumbuh hingga sekitar 70 cm. Ikan ini biasanya hidup di sekitar perairan Pasifik di Amerika Serikat. Blob Sculpin pertama kali ditemukan di California pada 1960an, namun baru diberi nama secara ilmiah tahun 1978. Terlihat seperti alien, ikan ini dapat ditemukan hingga kedalaman 2.800 meter sehingga tidak banyak orang yang menyaksikan hewan ini secara langsung. Namun beberapa nelayan yang memancing hingga dasar terkadang menemukan Blob Sculpin dalam jaring mereka.
Jika melihat untuk pertama kalinya, Blob Sculpin akan mengingatkan Anda pada film horor The Blob yang dirilis pada 1958. Terlihat seperti kebetulan, karena alien dalam film ini memiliki kemiripan dengan ikan Blob Sculpin.

The Goblin Shark (Mitsukurina Owstoni)


Goblin Shark adalah hiu paling mengerikan. Untung saja mereka jarang terlihat.
Sumber: timcosgrove.net
The Goblin Shark atau hiu Goblin adalah jenis hiu dengan penampilan paling mengerikan. Tidak banyak orang mampu bertemu dengan hewan yang satu ini, karena itu data tentang hiu Goblin tidak mampu dijabarkan dengan sedetail mungkin oleh para ahli. Namun diketahui bahwa hiu Goblin adalah makhluk yang bergerak lambat danhidup di kedalaman 1.200 m di banyak laut seluruh dunia. Beberapa titik seperti Laut Pasifik dan Atlantik adalah tempat makhluk ini ditemukan, namun Jepang adalah tempat hiu goblin sering menampakkan dirinya.Hiu Goblin hidup dengan mengkonsumsi ikan lain termasuk hiu, dan bisa tumbuh hingga 3,8 m.
Penemuan heboh terjadi ketika pada 2007 lalu seekor hiu Goblin tertangkap di Tokyo dengan panjang 1,3 m di kedalaman 200 m. Penangkapan ini menjadi kasus pertama kalinya spesies hiu goblin ditemukan di perairan dangkal.

Sloane's Viperfish (Chauliodus Sloani)


Gigi tajam Viperfish hampir melebihi kepalanya.
Sumber: oceanlab.abdn.ac.uk
Hidup di kedalaman 1.000 m, Sloane's Viperfish dapat ditemukan di banyak peraraian tropis dan subtropis di seluruh dunia. Viperfish biasanya aktif pada malam hari untuk mencari makan, maka makhluk ini biasanya akan naik hingga kedalaman 600 m. Viperfish memiliki mulut yang besar dengan deretan gigi tajam, termasuk salah satu gigi terbesar yang memiliki panjang hampir setengah kepalanya. Ikan ini mampu tumbuh hingga 20 sampai 30 cm.
Viperfish memang terlihat berbahaya dengan penampilannya, namun dengan ukuran tubuhnya yang seperti itu ikan ini hanya mengkonsumsi ikan kecil dan menjadi musuh ikan yang lebih besar seperti hiu.

Anglerfish (Melanocetus Johnsoni)


Sesuai wajahnya, hewan yang satu ini memang petarung yang keras.
Sumber: freespeedo.ru
Ikan ini dianggap sebagai salah satu jenis makhluk laut dengan tampilan terburuk dan paling mengerikan di dunia. Anglerfish memiliki beragam warna, mulai dari abu-abu gelap hingga coklat pekat. Wujud mengerikan ini diimbangi dengan kemampuan hebatnya dalam bertahan hidup, karena ikan ini mampu beradaptasi dalam berbagai macam lingkungan yang keras. Anglerfish dapat ditemukan lebih dari kedalaman satu meter di bawah laut, dengan air super dingin dan minimnya cahaya yang tersedia.
Ukuran Anglerfish juga bermacam-macam mulai dari 20 cm hingga 1,2 m, dengan berat hingga 50 kg. Ikan ini dikenali dengan bagian tubuhnya yang unik berbentuk seperti tanduk, yang mampu menyala seperti lampu.Lampu ini biasanya berwarna biru atau hijau, dan diproduksi oleh bakteri agar mangsa Anglerfish tertarik melihatnya. Fakta lain yang cukup unik adalah bahwa Anglerfish yang berukuran besar dan menyeramkan sebenarnya adalah betina, kaum jantan dari spesies ini berukuran 10x lebih kecil dari betinanya.

Colossal Squid (Mesonychoteuthis Hamiltoni)


Colossal Squid memiliki beban lebih berat dari Giant Squid.
Sumber: smscs.com
Colossal Squid atau cumi-cumi Kolosal adalah jenis yang lebih besar dari saudaranya yang terkenal dengan nama giant squid. Colossal squid adalah binatang dengan ukuran mata terbesar dari seluruh makhluk di muka bumi saat ini. Hewan ini biasanya ditemukan di habibat extreme seperti Antartika hingga Amerika Selatan, dengan kedalaman lebih dari 2.000 m di bawah permukaan laut. Hewan ini juga dikenal dengan namaAntarctic Squid, dan pertama kali diidentifikasi pada 1925 setelah adanya penemuan dua tentakel raksasa dalam perut seekor ikan paus.
Panjang tubuh dari Colossal Squid bisa mencapai 13 m, namun ukuran rata-rata mereka adalah 10 m.Kebiasaan dari hewan ini masih banyak dipertanyakan dan menjadi misteri, karena mereka sendiri jarang menampakkan diri. Namun diketahui bahwa hewan ini gemar memakan ikan-ikan berukuran besar bahkan cumi-cumi lain, sedangkan musuh terbesarnya adalah Sperm Whale atau paus sperma.

Gulper Eel (Eurypharynx Pelecanoides)


Bertampang mengerikan, Gulper Eel adalah perenang yang buruk.
Sumber: hqworld.net
Belut yang satu ini terlihat mengerikan dengan ukuran mulutnya yang super besar, bahkan lebih besar dari badannya sendiri. Yang menarik, ukuran mulut ini tidak berimbang dengan deretan giginya yang berukuran cukup kecil. Karena itu gigi belut Gulper tidak berguna banyak karena biasanya hewan ini langsung menelan makanannya, namun perutnya dapat mencerna dengan sempurna. Hewan ini biasanya ditemukan pada kedalaman 500 m hingga 7500 m.
Belut Gulper berukuran rata-rata 60 cm hingga 80 cm dan biasanya ditemukan dilautan tropis. Dengan bentuk badan yang aneh, hewan ini dicap sebagai perenang yang buruk. Belut Gulper biasanya mengkonsumsi ikan kecil, udang atau plankton. Walaupun hewan ini dianggap sebagai salah satu spesies dasar laut, namun sejak 1970an banyak nelayan yang tidak sengaja menangkapnya terutama di Lautan Atlantik.

Oarfish (Regalecus Glesne)


Saking panjangnya, hewan ini dinobatkan sebagai naga lautan dalam.
Sumber: oceankarma.co
Oarfish bisa disebut sebagai ikan terpanjang di dunia, karena spesies ini dapat tumbuh hingga 17 m namun ukuran rata-ratanya adalah 9 m. Oarfish sangat jarang ditemukan, karena biasanya mereka berada di kedalaman 200m hingga 1.000 m di beberapa perairan di seluruh dunia. Hewan ini pertama kali populer pada 1800an dan kabarnya pertama kali ditangkap pada 1860 di perairan Bermuda. Berita ini menyebar cepat ke seluruh dunia, dengan berbagai spekulasi bahwa spesies yang lebih besar dan lebih berbahaya masih ada di berbagai belahan dunia. Oarfish terkadang disebut sebagai naga atau ular lautan dalam.
Walau berukuran super besar, hewan ini tidak pernah dikabarkan menyerang manusia. Hal ini juga didukung dengan fakta bahwa mereka jarang muncul ke permukaan. Namun diperkirakan bahwa Oarfish hanya memakan plankton, udang, cumi-cumi hingga ikan berukuran kecil.

Sumber : www.talkmen.com

Tuesday, March 26, 2013

Fenomena Effek Sun Outage bagi Komunikasi


Fenomena terkait Matahari bisa mengakibatkan gangguan komunikasi. Salah satunya adalah "sun outage".

Thomas Djamaluddin, astrofikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menuturkan, "Sun outage terjadi karena adanya interferensi radiasi Matahari, karena Matahari, satelit, dan Bumi berada pada satu garis lurus."

Menurut Thomas, sun outage terjadi hanya beberapa menit ketika sinyal dari satelit geostasioner terganggu oleh sinyal Matahari yang jauh lebih kuat.
Thomas menjelaskan, "Gangguan akibat sun outage bisa terjadi pada siaran televisi satelit, jaringan komunikasi telepon, atau komunikasi data lewat internet."

Fenomena sun outage adalah fenomena tahunan biasa. Fenomena ini terjadi saat Matahari akibat gerak semunya berada di khatulistiwa, sekitar tanggal 20 Maret dan 23 September setiap tahunnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Anambas, Khairul Syahadat, seperti dikutip Tribun, Senin (25/3/2013), mengungkapkan bahwa pada tahun ini, sun outage bisa mengakibatkan gangguan komunikasi antara akhir Maret hingga 23 April 2013.

"Intinya, jaringan internet akan mengalami gangguan selama 1 menit hingga 40 menit, yaitu kisaran pukul 11.00 hingga 12.15 setiap hari," papar Khairul.

Atas kemungkinan yang bisa terjadi, Khairul mengimbau masyarakat untuk bersabar dalam menggunakan jaringan internet. Ia mengatakan, masyarakat bisa memanfaatkan waktu di luar saat potensial terjadi gangguan.

Thomas mengatakan, masyarakat tak perlu menanggapi sun outage berlebihan. "Ini sudah peristiwa setiap tahun dan setiap operator telekomunikasi sudah mengantisipasi," katanya.

Sementara itu, pengguna internet yang berlangganan layanan dari beberapa operator seluler sempat mengalami gangguan koneksi. Apakah gangguan tersebut terkait dengan fenomena sun outage yang terjadi saat ini?

Sejauh ini, keterangan yang dihimpun Kompas Tekno hari ini tak menunjukkan hubungan gangguan koneksi internet dan sun outage.

Konfirmasi dari operator Smartfren menyatakan bahwa gangguan komunikasi terjadi akibat putusnya kabel bawah laut di sekitar Pulau Bangka dan Batam. Dua jalur komunikasi lain, di Trans Sumatera dan jalur timur, juga putus.


Souce : kompas.com

Free Download Mobile Game : Amazing Cowboy




Another game ? .... Click Here

Free Download Mobile Game : The Enchanted Kingdom (Elisa's Adventures)




Another game ? .... Click Here

Free Download Mobile Game : Traffic Jam





Another game ? .... Click Here

Microsoft Office 2013 (Full Version+Serial Key) - 64 Bit/32 Bit –Free Download


Activation Keys For Both 64/32 are :


46JNH-TM96J-GYW2K-G6C23-8K4C8

Y89N6-KWWJX-YHFVP-DWMGK-XKR9J
MT7NR-6GWBK-QGHBV-2YBFG-72V28




Comodo Internet Security (Free Download)







Ashampo Burning 6.80 (Free Download)





Saturday, March 16, 2013

5 Strange Theories About Stonehenge



Thousands of years ago, an ancient civilization raised a circle of huge, roughly rectangular stones in a field in what is now Wiltshire, England. Stonehenge, as it would come to be called, has been a mystery ever since.
Building began on the site around 3100 B.C. and continued in phases up until about 1600 B.C. The people who constructed the site left no written records and few clues as to why they bothered to schlep the stones to this spot.
Wild theories about Stonehenge have persisted since the Middle Ages, with 12th-century myths crediting the wizard Merlin with constructing the site. More recently, UFO believers have spun theories about ancient aliens and spacecraft landing pads.
But Stonehenge has inspired a fair number of scientifically reasonable theories as well. Here are five major (and not necessarily mutually exclusive) reasons Stonehenge might exist. [Gallery: Stunning Photos of Stonehenge]

1. A place for burial
Stonehenge may have originally been a cemetery for the elite, according to a new study. Bone fragments were first exhumed from the Stonehenge site more than a century ago, but archaeologists at the time thought the remains were unimportant and reburied them. Now, British researchers have re-exhumed more than 50,000 cremated bone fragments from where they were discarded, representing 63 separate individuals, from Stonehenge. Their analysis, presented on a BBC 4 documentary on March 10, reveals that the people buried at the site were men and women in equal proportions, with some children as well.
The burials occurred in about 3000 B.C., according to study researcher Mike Parker Pearson of the University College London Institute of Archaeology, and the very first stones were brought from Wales at that time to mark the graves. The archaeologists also found a mace head and a bowl possibly used to burn incense, suggesting the people buried in the graves may have been religious or political elite, according to The Guardian newspaper
2. A place for healing
Another theory suggests that Stone Age people saw Stonehenge as a place with healing properties. In 2008, archaeologists Geoggrey Wainwright and Timothy Darvill reported that a large number of skeletons recovered from around Stonehenge showed signs of illness or injury. The archaeologists also reported discovering fragments of the Stonehenge bluestones — the first stones erected at the site — that had been chipped away by ancient people, perhaps to use as talismans for protective or healing purposes. 

3. A soundscape
Or perhaps Stonehenge's circular construction was created to mimic a sound illusion. That's the theory of Steven Waller, a researcher in archaeoacoustics. Waller says that if two pipers were to play their instruments in a field, a listener would notice a strange effect. In certain spots, the sound waves from the dual pipes would cancel each other out, creating quiet spots.
The stones of Stonehenge create a similar effect, except with stones, rather than competing sound waves, blocking sound, Waller reported in 2012 at the annual meeting of the American Association for the Advancement of Science. Legends associated with Stonehenge also reference pipers, Waller said, and prehistoric circles are traditionally known as "piper stones."
Waller's theory is speculative, but other researchers have confirmed that Stonehenge had amazing acoustics. A study released in May 2012 found that the circle would have caused sound reverberations similar to those in a modern-day cathedral or concert hall.

4. A celestial observatory
No matter why it was built, Stonehenge may have been constructed with the sun in mind. One avenue connecting the monument with the nearby River Aven aligns with the sun on the winter solstice; archaeological evidence reveals that pigs were slaughtered at Stonehenge in December and January, suggesting possible celebrations or rituals at the monument around the winter solstice. The site also faces the summer solstice sunrise, and both summer and winter solstices are still celebrated there today. [Gallery: Stunning Summer Solstice Photos]

5. A team-building exercise
Or perhaps Stonehenge was something like an ancient team-building exercise. According to the University College London's Pearson, the beginning of the site's construction coincides with a time of increased unity among the Neolithic people of Britain. Perhaps inspired by the natural flow of the landscape, which seems to connect summer solstice sunrise and winter solstice sunset, these ancient people may have banded together to build the monument, Pearson suggested in June 2012.
"Stonehenge itself was a massive undertaking, requiring the labor of thousands to move stones from as far away as west Wales, shaping them and erecting them," he said in a statement. "Just the work itself, requiring everything literally to pull together, would have been an act of unification."

Source : http://www.livescience.com

Why and How the Titanic Sank (Infographic)


On April 15, 1912, RMS Titanic, with 2,200 persons aboard, struck an iceberg and sank to the bottom of the Atlantic Ocean. In 1985, the ship’s wreckage was discovered, more than 12,000 feet (3,700 meters) below the surface.  Analysis of the ship’s remains has given us a clearer picture of the many separate events that combined to doom Titanic.

Titanic’s route carried it through the intersection of the Gulf Stream and the Labrador Current, a place where icebergs congregate.

On the night of the disaster, there was an unusually high tide caused by the positions of the sun and moon; this could have given the iceberg additional buoyancy, speeding it southward toward Titanic’s path.

Titanic actually carried more lifeboats than the law required, but the law had not been updated since 1896, while passenger capacity had risen dramatically. The 20 boats could hold less than half the ship’s passengers. During the evacuation, the boats were not filled to capacity.

Captain Edward Smith drove the ship at high speed despite warnings of possible icebergs. Binoculars had not been left in the crow’s nest, where they would have allowed the iceberg to have been spotted earlier. When approaching the iceberg, the first officer ordered propellers into reverse, reducing the ability to steer the ship.

Rivets made of iron that were not of the highest quality, and were not uniformly inserted,  were used in the forward hull. The impact with which the boat hit the iceberg popped heads off of rivets, opening gashes in the hull.

Titanic had been built with sixteen compartments, separated by bulkheads below the waterline. The bulkheads could be sealed to keep the ship afloat even if all four forward compartments were flooded. Unfortunately, as additional compartments flooded, the extra weight pulled Titanic low into the water.

As the rear of the ship rose out of the water, the hull ruptured and Titanic tore into two pieces. The forward section broke away and fell to the bottom of the Atlantic. The rear section continued to pivot upward toward the vertical before also plunging to the bottom.



Source : http://www.livescience.com

Only $ 0,01 Pay Out !

DonkeyMails.com: No Minimum Payout
Tabloid PULSA

Cari Artikel Corat Coret

RelmaxTop. Free powerful counter for your website
Animated Spinning Kunai - Naruto
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...